Kamis, 08 April 2010

Masalah Sosial Dan Manfaat Sosiologi

A. Pendahuluan

  • Masalah-masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial yang yang mencakup pula segi moral, karena untuk dapat mengklasifikasikan suatu persoalan sebagai masalah sosial, maka harus gunakan penilaian sebagai ukuran.
  • Disamping masalah-masalah sosial sebagai sorotan khusus dalam bab ini, sosiologi juga mempunyai manfaat bagi bidang-bidang lain seperti pada: pemerintahan, pendidikan, industri, dan lain-lain.








B. Masalah sosial, Batasan, dan Pengertian


  • Masalah sosial dibedakan dalam 2 macam persoalan, yaitu:
  1. Masalah masyarakat, menyangkut analisis tentang macam-macam gejala kehidupan masyarakat.
  2. Problem sosial, meneliti gejala-gejala abnormal masyarakat dengan maksud untuk memperbaiki atau menghilangkan gejala-gejala abnormal tersebut.
  • Sosiologi berusaha untuk memahami kekuatan-kekuatan dasar yang berada dibelakang tata kelakuan sosial.
  • Meskipun sosiologi meneliti gejala-gejala kemasyarakatan, namun perlu juga mempelajari masalah-masalah sosial. Karena ia merupakan aspek-aspek tata kelakuan sosial dengan demikian sosiologi juga berusaha mempelajari masalah-masalah:
  1. Kejahatan;
  2. Konflik atas ras;
  3. Kemiskinan;
  4. Perceraian;
  5. Pelacuran;
  6. Delinkuensi anak, dan lain-lain.
  • Dalam hal ini sosiologi bertujuan untuk menemukan sebab-sebab terjadinya masalah sosial. Jadi sosiologi tidak terlalu menekankan pada pemecahan dari masalah-masalah tersebut. Kenapa demikian, karena usaha-usaha untuk mengatasi masalah sosial hanya mungkin berhasil bila didasarkan pada kenyataan serta latar belakangnya.
  • Secara biologis manusia mempunyai kebutuhan yang fundamental,yaitu: Makanan dan Hidup. Disamping itu berkembang kebutuhan-kebutuhan lain yang timbul karena pergaulan dalam masyarakat, yaitu: Kedudukan sosial, Peranan sosial, dan lain-lain. Memang lebih mudah merumuskan masalah sosial daripada membuat indeks yang memberi petunjuk akan adanya masalah sosial.
  • Untuk kita ketahui bahwa ahli-ahli sosiologi telah banyak mengusahakan indeks-indeks tersebut antara lain:
  1. Index Rates, yaitu: Angka laju gejala-gejala abnormal dalam masyarakat, misalnya: kejahatan anak-anak, bunuh diri, perceraian.
  2. sComposite Indices, yaitu: Gabungan indeks-indeks dari bermacam-macam aspek yang mempunyai kaitan satu sama dengan yang lain.
  • Emory Bogardus melihat indeks social distance, karena apabila individu merasa dirinya jauh dari individu-individu lainnya maka terdapat tanda akan goyahnya keseimbangan dalam hubungan sosial yang harmonis.





C. Sebab-sebab Terjadinya Masalah Sosial

  • Sebab terjadinya masalah sosial bersumber pasa 4 faktor, yaitu:
  1. Faktor Ekonomis: Problem-problem yang berasal dari faktor ini adalah kemiskinan, pengangguran, dan lain-lain.
  2. Faktor Biologis: Problem-problem yang berasal dari faktor ini adalah penyakit.
  3. Faktor Biopsikologis: Problem-problem yang berasal dari faktor ini adalah penyakit syaraf, bunuh diri, disorganisasi jiwa.
  4. Faktor Kebudayaan: Problem-problem yang berasal dari faktor ini adalah perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak, konflik sosial, keagamaan.





D. Manfaat Penelitian Sosiologi Bagi Pembangunan

  • Manfaat penelitian sosiologi kita batasi pada kaitannya dengan tahap-tahap pembangunan. Untuk itu pada tahap awal, yaitu perencanaan pembangunan diperlukan data yang relatif lengkap mengenai masyarakat yang akan dibangun. Data yang dimaksud mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial, adalah hal yang sangat penting dalam menciptakan suasana yang mendukung pembangunan.

2. Kelompok-kelompok sosial yang menjadi bagian masyarakat, yaitu ada kelompok-kelompok sosial yang mempunyai kekuasaan tidak resmi yang dapat dijadikan panutan dalam pembangunan.

3. Kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai, yaitu:
a. Nilai-nilai yang mendukung pembangunan;
b. Ada yang tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap pembangunan;
c. Ada yang menghalangi pembangunan.

4. Lembaga-lembaga sosial yang merupakan kesatuan kaidah-kaidah yang berkisar pada kebutuhan dasar manusia dan kelompok sosial.

5. Stratifikasi sosial, yaitu yang membeda-bedakan penduduk dalam kelas-kelas tertentu secara vertikal.






E. Contoh Beberapa Masalah Sosial Yang Penting

1. GELANDANGAN
  • Di Indonesia gelandangan sering di istilahkan dengan Tuna Wisma atau Tuna Karya, yang berarti orang-orang yang hidupnya tidak memiliki perumahan dan pekerjaan tetap.
A. Sebab-sebab Seseorang Menjalani Kehidupan Gelandangan
Menurut para ahli hidup sebagai gelandangan karena beberapa faktor tertentu sebagai berikut:
  • Sebab-sebab yang berhubungan dengan jasmani dan rohani seperti:
  1. Frustasi (tekanan jiwa);
  2. Cacat mental;
  3. Cacat fisik; dan
  4. Malas bekerja.
  • Sebab-sebab sosial seperti:
  1. Pengaruh-pengaruh buruk dalam masyarakat (perjudian, madat, dan lain-lain);
  2. Gangguan keamanan dan bencana alam;
  3. Pengaruh konflik sosial dimana adanya ketidak serasian hidup.
  • Sebab-sebab ekonomi seperti:
  1. Kesulitan menanggung hidup lebih-lebih yang berkeluarga besar;
  2. Kecilnya pendapatan per kapita sehingga lambat laun tak bekerja terus;
  3. Kegagalan di bidang pertanian dan belum berkembangnya industri.
B. Penghidupan dan Kehidupan Gelandangan
  • Gelandangan dapat dijumpai dalam bentuk perorangan atau kelompok.Gelandangan yang terikat pada suatu kelompok akan taat terhadap kepala kepala kelompok yang mengorganisir untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, seperti cari kertas, pecahan kaca, dan lain-lain. Sedangkan yang tidak berkelompok melakukan suatu bebas menurut kehendaknya.
  • Sekalipun hidup tanpa pekerjaan, ternyata mereka mempunyai pencaharian untuk membiayai hidupnya dengan melakukan usaha-usaha:
  1. Membecak;
  2. Memburuh (Kuli);
  3. Mencari puntung rokok, pecahan kaca, dan lain-lain;
  4. Melacurkan siri;
  5. Kerja di penampungan;
  6. Mengemis;
  7. Dan lain-lain.

C. Usaha-usaha Mengatasi Gelandangan
  • Pemerintah daerah biasanya bekerja sama dengan Polisi (Vice Kontrol) dan jawatan sosial melakukan usaha sebagai berikut:
  1. Mengadakan razzia penangkapan kemudian ditampung di suatu tempat di luar kota untuk direhabilitir;
  2. Menampung para gelandangan untuk di didik dan dipersiapkan untuk dikembalikan kemasyarakat setelah memiliki kepandaian.

2. PROSTITUSI
  • Berasal dari kata " prostituere" dari bahasa Latin yang berarti menyerahkan diri secara terang-terangan kepada umum. Di Indonesia dikenal dengan istilah "Pelacuran".
  • Menurut Reley Scott penyerahan diri karena upah kepada umum dapat dilakukan oleh wanita dan laki-laki.
  • Sedangkan menurut Paul Moedikdo Moeliono pelacur dapat diartikan sebagai penyerahan badan wanita dengan pembayaran oleh orang laki-laki guna pemuasan nafsu seksual orang-orang itu.
  • Gejala pelacuran secara umum tanpa pilihan dilakukan dalam beberapa jenis dengan kategori sebagai berikut:
  1. Pelacuran dibordil-bordil;
  2. Pelacuran panggilan (call girl);
  3. Balas dendam;
  4. Urbanisasi;
  5. Malas bekerja ingin hidup mewah;
  6. Dan lain-lain.
  • Dengan adanya faktor-faktor penyebab baik yang tedapat pada wanita maupun pada laki-laki ditambah lagi dengan faktor-faktor lingkungan sosial ekonomi dan lain-lain, maka seakan-akan ada hukum permintaan dan penawaran yang didorong oleh faktor-faktor lingkungan sehingga terbentuklah "pasar" dimana terjadi drama prostitusi yang akan berlangsung dari masa ke masa.
  • Usaha-usaha Penanggulangan Masalah Prostitusi
Cara-cara yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:
  1. Melarang dengan undang-undang diikuti dengan razzia-razzia (penangkapan);
  2. Dengan pencatatan dan pengawasan kesehatannya;
  3. Dengan lokalisasi; dan
  4. Rehabilitasi.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar