A. Pendahuluan
- Masalah-masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial yang yang mencakup pula segi moral, karena untuk dapat mengklasifikasikan suatu persoalan sebagai masalah sosial, maka harus gunakan penilaian sebagai ukuran.
- Disamping masalah-masalah sosial sebagai sorotan khusus dalam bab ini, sosiologi juga mempunyai manfaat bagi bidang-bidang lain seperti pada: pemerintahan, pendidikan, industri, dan lain-lain.
B. Masalah sosial, Batasan, dan Pengertian
- Masalah sosial dibedakan dalam 2 macam persoalan, yaitu:
- Masalah masyarakat, menyangkut analisis tentang macam-macam gejala kehidupan masyarakat.
- Problem sosial, meneliti gejala-gejala abnormal masyarakat dengan maksud untuk memperbaiki atau menghilangkan gejala-gejala abnormal tersebut.
- Sosiologi berusaha untuk memahami kekuatan-kekuatan dasar yang berada dibelakang tata kelakuan sosial.
- Meskipun sosiologi meneliti gejala-gejala kemasyarakatan, namun perlu juga mempelajari masalah-masalah sosial. Karena ia merupakan aspek-aspek tata kelakuan sosial dengan demikian sosiologi juga berusaha mempelajari masalah-masalah:
- Kejahatan;
- Konflik atas ras;
- Kemiskinan;
- Perceraian;
- Pelacuran;
- Delinkuensi anak, dan lain-lain.
- Dalam hal ini sosiologi bertujuan untuk menemukan sebab-sebab terjadinya masalah sosial. Jadi sosiologi tidak terlalu menekankan pada pemecahan dari masalah-masalah tersebut. Kenapa demikian, karena usaha-usaha untuk mengatasi masalah sosial hanya mungkin berhasil bila didasarkan pada kenyataan serta latar belakangnya.
- Secara biologis manusia mempunyai kebutuhan yang fundamental,yaitu: Makanan dan Hidup. Disamping itu berkembang kebutuhan-kebutuhan lain yang timbul karena pergaulan dalam masyarakat, yaitu: Kedudukan sosial, Peranan sosial, dan lain-lain. Memang lebih mudah merumuskan masalah sosial daripada membuat indeks yang memberi petunjuk akan adanya masalah sosial.
- Untuk kita ketahui bahwa ahli-ahli sosiologi telah banyak mengusahakan indeks-indeks tersebut antara lain:
- Index Rates, yaitu: Angka laju gejala-gejala abnormal dalam masyarakat, misalnya: kejahatan anak-anak, bunuh diri, perceraian.
- sComposite Indices, yaitu: Gabungan indeks-indeks dari bermacam-macam aspek yang mempunyai kaitan satu sama dengan yang lain.
- Emory Bogardus melihat indeks social distance, karena apabila individu merasa dirinya jauh dari individu-individu lainnya maka terdapat tanda akan goyahnya keseimbangan dalam hubungan sosial yang harmonis.
C. Sebab-sebab Terjadinya Masalah Sosial
- Sebab terjadinya masalah sosial bersumber pasa 4 faktor, yaitu:
- Faktor Ekonomis: Problem-problem yang berasal dari faktor ini adalah kemiskinan, pengangguran, dan lain-lain.
- Faktor Biologis: Problem-problem yang berasal dari faktor ini adalah penyakit.
- Faktor Biopsikologis: Problem-problem yang berasal dari faktor ini adalah penyakit syaraf, bunuh diri, disorganisasi jiwa.
- Faktor Kebudayaan: Problem-problem yang berasal dari faktor ini adalah perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak, konflik sosial, keagamaan.
D. Manfaat Penelitian Sosiologi Bagi Pembangunan
2. Kelompok-kelompok sosial yang menjadi bagian masyarakat, yaitu ada kelompok-kelompok sosial yang mempunyai kekuasaan tidak resmi yang dapat dijadikan panutan dalam pembangunan.
3. Kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai, yaitu:
a. Nilai-nilai yang mendukung pembangunan;
b. Ada yang tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap pembangunan;
c. Ada yang menghalangi pembangunan.
4. Lembaga-lembaga sosial yang merupakan kesatuan kaidah-kaidah yang berkisar pada kebutuhan dasar manusia dan kelompok sosial.
5. Stratifikasi sosial, yaitu yang membeda-bedakan penduduk dalam kelas-kelas tertentu secara vertikal.
- Manfaat penelitian sosiologi kita batasi pada kaitannya dengan tahap-tahap pembangunan. Untuk itu pada tahap awal, yaitu perencanaan pembangunan diperlukan data yang relatif lengkap mengenai masyarakat yang akan dibangun. Data yang dimaksud mencakup hal-hal sebagai berikut:
2. Kelompok-kelompok sosial yang menjadi bagian masyarakat, yaitu ada kelompok-kelompok sosial yang mempunyai kekuasaan tidak resmi yang dapat dijadikan panutan dalam pembangunan.
3. Kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai, yaitu:
a. Nilai-nilai yang mendukung pembangunan;
b. Ada yang tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap pembangunan;
c. Ada yang menghalangi pembangunan.
4. Lembaga-lembaga sosial yang merupakan kesatuan kaidah-kaidah yang berkisar pada kebutuhan dasar manusia dan kelompok sosial.
5. Stratifikasi sosial, yaitu yang membeda-bedakan penduduk dalam kelas-kelas tertentu secara vertikal.
E. Contoh Beberapa Masalah Sosial Yang Penting
1. GELANDANGAN
Menurut para ahli hidup sebagai gelandangan karena beberapa faktor tertentu sebagai berikut:
C. Usaha-usaha Mengatasi Gelandangan
2. PROSTITUSI
1. GELANDANGAN
- Di Indonesia gelandangan sering di istilahkan dengan Tuna Wisma atau Tuna Karya, yang berarti orang-orang yang hidupnya tidak memiliki perumahan dan pekerjaan tetap.
Menurut para ahli hidup sebagai gelandangan karena beberapa faktor tertentu sebagai berikut:
- Sebab-sebab yang berhubungan dengan jasmani dan rohani seperti:
- Frustasi (tekanan jiwa);
- Cacat mental;
- Cacat fisik; dan
- Malas bekerja.
- Sebab-sebab sosial seperti:
- Pengaruh-pengaruh buruk dalam masyarakat (perjudian, madat, dan lain-lain);
- Gangguan keamanan dan bencana alam;
- Pengaruh konflik sosial dimana adanya ketidak serasian hidup.
- Sebab-sebab ekonomi seperti:
- Kesulitan menanggung hidup lebih-lebih yang berkeluarga besar;
- Kecilnya pendapatan per kapita sehingga lambat laun tak bekerja terus;
- Kegagalan di bidang pertanian dan belum berkembangnya industri.
- Gelandangan dapat dijumpai dalam bentuk perorangan atau kelompok.Gelandangan yang terikat pada suatu kelompok akan taat terhadap kepala kepala kelompok yang mengorganisir untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, seperti cari kertas, pecahan kaca, dan lain-lain. Sedangkan yang tidak berkelompok melakukan suatu bebas menurut kehendaknya.
- Sekalipun hidup tanpa pekerjaan, ternyata mereka mempunyai pencaharian untuk membiayai hidupnya dengan melakukan usaha-usaha:
- Membecak;
- Memburuh (Kuli);
- Mencari puntung rokok, pecahan kaca, dan lain-lain;
- Melacurkan siri;
- Kerja di penampungan;
- Mengemis;
- Dan lain-lain.
C. Usaha-usaha Mengatasi Gelandangan
- Pemerintah daerah biasanya bekerja sama dengan Polisi (Vice Kontrol) dan jawatan sosial melakukan usaha sebagai berikut:
- Mengadakan razzia penangkapan kemudian ditampung di suatu tempat di luar kota untuk direhabilitir;
- Menampung para gelandangan untuk di didik dan dipersiapkan untuk dikembalikan kemasyarakat setelah memiliki kepandaian.
2. PROSTITUSI
- Berasal dari kata " prostituere" dari bahasa Latin yang berarti menyerahkan diri secara terang-terangan kepada umum. Di Indonesia dikenal dengan istilah "Pelacuran".
- Menurut Reley Scott penyerahan diri karena upah kepada umum dapat dilakukan oleh wanita dan laki-laki.
- Sedangkan menurut Paul Moedikdo Moeliono pelacur dapat diartikan sebagai penyerahan badan wanita dengan pembayaran oleh orang laki-laki guna pemuasan nafsu seksual orang-orang itu.
- Gejala pelacuran secara umum tanpa pilihan dilakukan dalam beberapa jenis dengan kategori sebagai berikut:
- Pelacuran dibordil-bordil;
- Pelacuran panggilan (call girl);
- Balas dendam;
- Urbanisasi;
- Malas bekerja ingin hidup mewah;
- Dan lain-lain.
- Dengan adanya faktor-faktor penyebab baik yang tedapat pada wanita maupun pada laki-laki ditambah lagi dengan faktor-faktor lingkungan sosial ekonomi dan lain-lain, maka seakan-akan ada hukum permintaan dan penawaran yang didorong oleh faktor-faktor lingkungan sehingga terbentuklah "pasar" dimana terjadi drama prostitusi yang akan berlangsung dari masa ke masa.
- Usaha-usaha Penanggulangan Masalah Prostitusi
- Melarang dengan undang-undang diikuti dengan razzia-razzia (penangkapan);
- Dengan pencatatan dan pengawasan kesehatannya;
- Dengan lokalisasi; dan
- Rehabilitasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar